Halaman

Rabu, 05 Desember 2012

KARBONMONOKSIDA : Efek Negatif Bagi Manusia


             Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Di kotabesar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –>  COHb (karboksihemoglobin)

Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan yang lainnya.
Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila di ruangan itu ada orang yang merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi CO-Hb dalam darahnya sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.
Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan dengan 100 ppm terhadap tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman tingkat tinggi. Bila konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam, maka kana mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas yang ada pada lingkungan terutama yang terdapat pada akar tanaman.


Gas CO sangat berbahaya, tidak berwama dan tidak berbau, berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan haemoglobin darah membentuk Carboxy haemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan sesak nafas dan penderita pucat. Reaksi CO dapat menggantikan O2 dalam haemoglobin dengan reaksi :
02Hb + CO         –>            OHb + O2

Penurunan kesadaran sehingga terjadi banyak kecelakaan, fungsi sistem kontrol syaraf turun serta fungsi jantung dan paru-paru menurun bahkan dapat menyebabkan kematian. Waktu tinggal CO dalam atmosfer lebih kurang 4 bulan. CO dapat dioksidasi menjadi CO2 dalam atmosfer adalah HO dan HO2radikal, atau oksigen dan ozon. Mikroorganisme tanah merupakan bahan yang dapat menghilangkan CO dari atmosfer.

Dari penelitian diketahui bahwa udara yang mengandung CO sebesar 120 ppm dapat dihilangkan selaIna 3 jam dengan cara mengontakkan dengan 2,8 kg tanah (Human, 1971), dengan demikian mikroorganisme dapat pula menghilangkan senyawa CO dari lingkungan, sejauh ini yang berperan aktif adalah jamur penicillium dan Aspergillus.

Semoga Bermanfaat

tugas ekologi siklus air



 Skema Daur Ulang Air Rute dimana air yang paling memasuki atmosfer adalah penguapan dari laut. Jumlah lebih sedikit air memasuki atmosfer dari tanah dan dari sungai dan danau. Uap air di atmosfer mengembun menjadi awan dan jatuh sebagai presipitasi (hujan, hujan es atau salju). Distribusi curah hujan di seluruh planet ini sangat tidak rata, dengan beberapa daerah menerima hujan sepanjang tahun dan beberapa penerima tidak sama sekali. Beberapa air yang jatuh di tanah berlari ke sungai dan dari situ ke dalam danau, sungai dan laut; sebagian menguap kembali ke atmosfer dan banyak itu merembes jauh ke dalam tanah, di mana ia menjadi air tanah. Air tanah, diekstraksi dengan cara sumur merupakan sumber air yang penting bagi orang-orang, terutama di bagian-bagian dunia di mana air hujan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perkolasi melalui tanah memurnikan air dengan penyaringan sehingga air yang muncul dari tanah di mata air alami biasanya sangat bebas dari mikroba. 2. Daur Air di Bumi dengan adanya campur tangan manusia baik negatif atau positif Siklus daur air merupakan kejadian alamiah dimana dimulai dari penguapan, kemudian mengembun menjadi awan, awan berubah menjadi hujan, air hujan meresap kedalam tanah, dan mengalir kembali kelaut, airlaut selanjutnya menguap oleh panas matahari, siklus tersebut berlangsung berulang ulang dan tidak ada campur tangan manusia dalam daur air. namun begitu kegiatan manusia dapat berpengaruh terhadap daur air. Sebagai contoh : a. Dampak negatif manusia dalam daur air 1. penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap jumlah resapan air kedalam tanah. hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika hujan turun air akan mengalir langsung kelaut. karena tidak ada resapan yang terjadi karena hutan gundul, akibatnya laposan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang mengalir.Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐kecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan kapasitas infilitasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi. 2. pembagunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air, akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan, semen/beton. b. Dampak positif peran manusia dalam daur air 1. Skala besar manipulasi manusia air secara signifikan mengubah pola global debit sungai Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan ar ah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya. 2. Mayoritas manusia yang mempengaruhi proses siklus air di darat. Penyimpanan air di waduk pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran, deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya. 3. Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alih fungsikan menjadi lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. 3. Program Kegiatan Untuk Meningkatkan atau Memperbaiki Daur Air Salah satu cara manusia dalam upaya memperbaiki daur ulang air di bumi adalah sebagai berikut : 1. Dengan menjaga sanitasi lingkungan, terutama pada pengolahan limbah. Fungsi utama pengolahan limbah adalah memecah kotoran dan menghapus mikroba berbahaya dari air. Limbah tanaman juga memiliki peran untuk bermain dalam menghilangkan bahan kimia berbahaya dari air. Campur tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat menyebabkan masalah yang sama dan terkait. Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi banjir memiliki dampak besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer secara lokal oleh kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah memberikan cara untuk irigasi sprinkler selama beberapa dekade terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air melewati sistem sanitasi merupakan proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini untuk mencegah terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain. 2. Penggunaan bahan kimia dengan bijaksana, supaya tidak mencemari lingkungan. Hal ini sangat penting karena bahan kimia menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan baik tanah, udara maupun air. 3. Melakukan eksploitasi atau pertambangan dengan bijaksana dan mengutamakan atau mengedepankan pelestarian lingkungan. 4. Pembuatan waduk untuk menghindari kekeringan pada waktu musim kemarau. Dan untuk menampung kelebihan air di waktu musim hujan tiba. 5. Pengalihan air untuk pembangkit listrik tenaga air. 6. Melakukan penghijauan pada daerah resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan secara serampangan dan terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana air hujan yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah, sehingga suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul menjadi pemicu terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah longsor. Tidak kah kita merasa iba terhadap saudara-saudara kita yang 7. Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam untuk mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air. Aliran air yang masuk ke dalam waduk dan membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.